Jauh sebelum ilmu kedokteran maju seperti sekarang, madu telah dipercaya sebagai salah satu obat mujarab untuk segala macam penyakit. Selain itu, madu juga dipercaya sebagai bahan utama untuk perawatan kecantikan.
Namun demikian,
tidak semua orang tahu akan manfaat
dan khasiat madu, baik untuk kesehatan, kecantikan maupun
untuk penyembuh luka. Oleh karena itu, perkenankan s@ya memberikan sedikit
informasi tentang manfaat
madu pada kesempatan kali ini.
- Menjaga kesehatan mata
- Penambah tenaga / stamina
- Memperkuat sel darah putih
- Menambah kesuburan suami istri
- Menstabilkan tekanan darah
- Mengobati anemia
- Mengobati alergi
- Mencegah osteoporosis
- Mengatasi gangguan pernafasan
- Mengatasi sembelit
- Menghilangkan gejala penyakit asma
- Mengatasi gangguan jantung
- Mengatasi radang tenggorokan
- Meningkatkan gairah se-ks
- Dan masih banyak lagi manfaat dan
khasiat lainnya…
Untuk
mengkonsumsinya, dewasa 2 x 1 sendok makan pagi-sore. Sementara untuk
anak-anak, 2 x 1/2 sendok makan pagi-sore.
Catatan: Jika sudah terbiasa, bisa diminum 3 x sehari.
- Mengencangkan wajah (Sebagai
masker)
- Menghilangkan bekas jerawat (Dioleskan pada bekas jerawat)
- Sebagai conditioner rambut
- Mengangkat kulit mati (dioleskan)
- Melembutkan dan melembabkan bibir
- Dll…
Manfaat dan khasiat madu diatas akan benar-benar terasa
jika yang digunakan adalah MADU ASLI. Jika madunya palsu atau campuran,
tentu hasilnya akan sangat jauh berbeda.
Sejak puluhan
ribu tahun lalu, madu banyak digunakan untuk mengobati beragam jenis penyakit,
antara lain penyakit lambung dan batuk. Tidak hanya itu, banyak pula penelitian
yang mengaitkan manfaat madu dengan berbagai terapi tropikal untuk penyembuhan
luka, seperti luka bakar, infeksi, luka pasca-operasi, dan luka ulkus, baik
luka ulkus kaki, dekubitus, maupun ulkus kaki diabet.
Menurut Haryanto, peneliti madu sebagai obat penyembuh luka, sampai saat ini telah banyak hasil penelitian yang melaporkan bahwa madu efektif untuk perawatan luka, baik secara klinis maupun laboratorium. “Madu sangat efektif digunakan sebagai terapi tropikal pada luka melalui peningkatan jaringan granulasi dan kolagen serta periode epitelisasi secara signifi kan,” ujar pria yang tengah menempuh jenjang master di Departemen Perawatan Klinik, Universitas Kanazawa, Jepang, itu. Selain mampu meningkatkan jaringan granulasi, tambah Haryanto, cairan manis kental itu bisa meningkatkan kontraksi pada luka. Keefektifan madu sebagai bahan terapi tropikal salah satunya disebabkan tingginya kandungan nutrisi di dalam madu. Hal tersebut sebenarnya sudah dikenal luas di dunia pengobatan dan kesehatan. Haryanto menjelaskan pada dasarnya kandungan dan sifat madu berbeda-beda, dan hal tersebut bergantung pada sumber madu.
Biasanya madu dibedakan jenisnya berdasarkan bahan yang dikonsumsi lebah. Apabila lebah lebih dominan mengonsumsi salah satu jenis bunga, madu yang dihasilkan diberi nama sesuai nama tumbuhan yang bunganya menjadi sumber pakan lebah tersebut. Hal itulah yang membedakan rasa dan warna madu. Biasanya lebah “setia” terhadap salah satu jenis bunga yang lebih dulu di dapatinya. Hewan itu baru akan berpindah mengonsumsi jenis bunga lain jika kebutuhan pakannya tidak terpenuhi.
Warna madu yang beragam dipengaruhi oleh bahan yang dikonsumsi lebah. Karenanya, di pasaran kerap dijumpai madu yang berwarna kuning bening, oranye, cokelat, bahkan hitam pekat. Selain warnanya yang bervariasi, rasa madu bermacam-macam. Ada yang manis, manis agak keasam-asaman, manis wangi, dan ada pula yang rasanya manis kepahitan-pahitan. Selain warna dan rasa, sumber pakan lebah memengaruhi kandungan nutrisi dalam madu.
Meski kandungan nutrisi pada madu berbeda-beda, secara umum madu mengandung 40 persen glukosa, 40 persen fruktosa, serta 20 persen air dan asam amino, vitamin biotin, asam nikotinin, asam folit, asam pentenoik, proksidin, tiamin, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, dan kalium.
Madu juga mengandung zat antioksidan dan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai senyawa yang bisa menetralisasi radikal bebas. Senyawa- senyawa itulah yang sangat mendukung madu untuk digunakan sebagai bahan terapi tropikal perawatan luka. Salah satu jenis madu yang cukup dikenal masyarakat untuk digunakan sebagai perawatan luka ialah madu manuka honey. Madu itu efektif digunakan sebagai bahan terapi tropikal karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi serta sifatnya yang memang cocok untuk menyembuhkan luka.
Bersifat Antibakteri
Lantas, bagaimana
mekanismenya hingga cairan yang berasal dari lebah itu bisa memberikan efek
terapi dan mengobati luka-luka?
Menurut Haryanto, ada beberapa hal yang membuat madu bermanfaat sebagai penyembuh luka, terutama luka ulkus diabetus dan luka bakar. Madu memiliki sifat osmolaritas yang cukup tinggi. Osmolaritas diartikan sebagai total mmol elektrolit yang terkandung dalam suatu cairan. Cairan lembut itu merupakan larutan yang mengalami supersaturasi dengan kandungan gula yang tinggi dan memiliki interaksi kuat dengan molekul air. Kondisi itu akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme serta mengurangi aroma pada luka.
“Hasil studi laboratorium menunjukkan madu memiliki efek antibakteri, misalnya bakteri Staphy lococcus aureus pada beberapa luka infeksi. Hasil penelitian juga menyebutkan madu alam dapat membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Clostridium,” tambah Haryanto. Dengan efek antibakteri tersebut, lanjut dia, luka luka pun dapat steril. Madu yang digunakan sebagai dressing untuk terapi tropikal bisa membuat luka steril terhadap kuman. Selain itu, karena sifatnya asam (madu memiliki derajat keasaman (pH) antara 3,6 sampai 3,7), cairan itu dapat memberikan lingkungan asam pada luka. Hal tersebut berguna untuk mencegah bakteri melakukan penetrasi dan kolonisasi.
Haryanto mengatakan apabila terjadi kontak dengan cairan luka, khususnya luka kronis, cairan luka akan terlarut akibat kandungan gula yang tinggi pada madu. Alhasil, luka pun menjadi lembap, dan hal itu baik untuk proses penyembuhan. Kandungan air yang cukup tinggi dalam madu juga memberikan efek kelembapan pada luka. Hal itu sesuai dengan prinsip perawatan luka modern, yaitu moisture balance.
Bahkan menurut Haryanto, dari hasil penelitian diketahui madu dapat menurunkan pH dan mengurangi ukuran luka kronis (ulkus vena/arteri dan luka dekubitus) dalam waktu dua minggu secara signifikan. “Hasil itu akan memudahkan terjadinya granulasi dan epitelisasi.” Keistimewaan lain madu ialah dapat bereaksi dan menghasilkan hidrogen peroksida pada luka, yakni ketika madu dilarutkan di dalam cairan pada luka.
Hidrogen peroksida yang dihasilkan merupakan akibat dari terjadinya reaksi kimia glukosa oksidase yang terkandung di dalam madu yang juga memiliki sifat antibakteri. Reaksi itulah, papar Haryanto, yang menyebabkan bau tidak sedap pada luka, khususnya luka kronis. Dengan menggunakan madu, aroma tidak sedap itu akan berkurang. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui pula bahwa aktivitas sel darah limposit B dan limposit T dapat distimulasi oleh madu dengan konsentrasi 0,1 persen.
“Artinya adanya aktivitas limposit dan fagosit itu menunjukkan adanya respons kekebalan tubuh terhadap infeksi, khususnya pada luka, dengan menggunakan madu,” pungkas Haryanto. Dengan segala keistimewaan tersebut, madu bukan saja baik untuk dikonsumsi, tetapi juga dijadikan bahan obat-obatan, khususnya penyembuh luka.
Demikian besarnya manfaat madu sehingga
Nabi Saw pernah bersabda, “Demi Allah
yang aku dalam genggaman-Nya, minumlah madu. Malaikat akan memohon rahmat pada
penghuni rumah yang ada madu di dalamnya. Jika seseorang itu makan madu, seribu
obat masuk keperut dan sejuta penyakit keluar darinya.”
Dalam hadits lain riwayat Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “kesembuhan terdapat dalam tiga hal, yakni minum madu, sayatan alat
bekam, dan sundutan api. Aku melarang umatku berobat dengan sundutan api.”
Itulah
sekelumit pengetahuan s@ya
tentang manfaat
madu untuk kesehatan, kecantikan maupun penyembuh luka. Semoga
saja ini bermanfaat bagi para pembaca semuanya. Wassalam…
1 komentar:
adik saya juga jualan madu, jadi saya tak perlu beli selama ini, cuma madu asli apa bukan saya tak tahu pasti
Posting Komentar