Home » » Kiat Memotret Kembang Api

Kiat Memotret Kembang Api

     Malam pergantian tahun di mana pun hampir selalu dihiasi pesta kembang api. Dan kini, dengan semakin populernya pemakaian kamera digital, siapa pun tentu ingin memotretnya dengan kamera sendiri. Walaupun caranya relatif mudah, ternyata masih banyak segi yang harus diperhatikan diluar masalah teknisnya semata.

      Beberapa foto kembang api dari malam tahun baru menunjukan bahwa masih banyak kelemahan dari pemotretan kembang api yang dilakukan para fotografer pemula. Kelemahan utama adalah hampir semua yang memotret memusatkan perhatian semata pada pada kembang apinya. Harmoni dengan lingkungan sekitar umumnya dilupakan, padahal pesta kembang apinya dirancang dengan detail tempat peledakannya dan sebagainya agar saat dilaksanakan bisa punya harmoni dengan tempat berlangsungnya pembakarannya.

     Karena malam pergantian tahun sangat ditunggu, dan pada momen itu biasanya juga berlangsung pesta kembang api, berikut ini kiat-kiat memotret kembang api:
1.    Memotret kembang api adalah memotret proses berlangsungnya pembakaran kembang api dari mulai menyala sampai padam. Dengan demikian, kecepatan rana yang dipakai adalah kecepatan sangat lambat, bisa sampai beberapa detik.
2.    Tripod mutlak diperlukan karena kecepatan rana yang lambat itu.
3.    Lensa yang dipakai tergantung pada luas cakupan yang diperlukan (Lensa wide atau Fish eye).
4.    Diperlukan perancangan tempat pemotretan dengan baik. Pemotret harus tahu di titik-titik mana saja kembang api akan memancar. Jadi, framing atau perkiraan komposisi fotonya harus dilakukan sebelum kembang api dinyalakan. Rancang dengan baik landmark apa yang mau dimasukan ke fotonya nanti.
5.    Usahakan memotret dari tempat yang jauh atau agak tinggi untuk mendapatkan suasana sekitar penyalaan kembang api.
6.    Fokus memakai mode manual, bagian yang difokuskan adalah titik perkiraan munculnya kembang api terbesar.
7.    Pakai ISO terendah yang ada dikamera Anda. Kalau ISO dipilih 100, pakailah diagfragma 11 atau 16. Kalau ISO 200, pakai diagfragma 16 atau 22.
8.    Pakailah kecepatan rana B. Tekan tombol pelepas rana begitu kembang api mulai menyala, tahan, lalu lepaskan saat Anda merasa sudah cukup untuk merekam sebuah proses kembang api. Waktu pemotretan biasanya 3 detik sampai 10 detik.
9.    Tiap selesai memotret, segera lihat layar LCD untuk menganalisis fotonya. Perhitungkan apakah Anda perlu mengubah angka diafragma atau tidak.

     Selamat mencobanya. Kegagalan dalam pemotretan pertama adalah suatu hal yang wajar. Anda akan semakin menguasai pemotretan kembang api dengan makin sering melakukannya.

0 komentar: